Student Stories

Pandemic makes news circulate faster and wilder. With everyone’s eyes set on the phone, social media crawling has become the top source of information from every part of the world. People can access them freely, with much less boundaries, either by nation or language. We have become more connected than ever before. However, just like a coin with two sides, hoaxes and unfiltered news significantly disrupt the information exchange, resulting in distrust, chaos, fear, and despair.

“Pohon yang kuat berasal dari akar yang kuat.” Kutipan ini menjadi salah satu pedoman bagi Zaidan Husain, XLFL Batch 9 yang juga merupakan Founder and CEO dari Skill Up, sebuah platform edukasi bagi mahasiswa Indonesia dengan modul eksklusif dalam bentuk webinar. Menurut Zaidan, kerap kali ia disapa, akar dari banyak permasalahan yang selama ini ia saksikan adalah pendidikan – apabila seseorang memiliki pendidikan yang baik maka ia memiliki sebuah ‘pohon’ yang kuat.

“Lautan yang tenang tidak akan melahirkan pelaut yang tangguh.”

Ibarat pelaut menerjang badai yang keras di tengah samudera, kita telah melewati gelombang ancaman kesehatan yang memporak-porandakan rencana, gaya hidup, dan kesejahteraan ekonomi selama lebihnya satu tahun ke belakang. Banyak yang kita korbankan sehingga kehidupan kita terasa mundur satu langkah.

Elsa Mayang Sari –  XL Future Leaders Batch 8, Surabaya

Sudah setahun lamanya pandemi Covid-19 melanda negeri kita tercinta, tantangan demi tantangan tanpa disadari telah kita lalui. Namun, dibalik semua hal ini, terdapat sosok Elsa Mayang Sari, salah satu awardee XL Future Leaders yang tergerak untuk membantu mengajar anak-anak di daerah asalnya, Banyuwangi, yang terkendala metode pembelajaran online  selama pandemi ini berlangsung.

Nadyr Irsan – XLFL Batch 9 (Founder dan CEO OpportuNest)

“Mahasiswa sukses adalah mereka yang memiliki orientasi akademik yang tinggi, yaitu lulus dengan IPK 4.0 atau lulus selama 3.5 tahun saja.”

Kalimat tersebut yang terus menerus membayangi para teman mahasiswa untuk selalu mengejar IPK setinggi-tingginya dan lupa akan pentingnya menabung kemampuan untuk peningkatan soft skill yang dimiliki. Oleh sebab itu tidak jarang kita menemui generasi muda dengan IPK tinggi namun tidak cakap dalam kepemimpinan, kurang aspiratif, kemampuan mengkomunikasikan ide yang kurang, serta rendahnya kemampuan untuk berpikir kritis.

Riki Muhamanda-CEO of Forum Menggapai Mimpi

Dalam menanggapi momen terburuk yang mungkin sangat membekas dalam diri pada suatu hari, setiap orang memiliki pilihan untuk meninggalkan atau mengingatnya sepanjang waktu. Berbagai momen terburuk seperti kegagalan saat mencoba, peristiwa naas yang menimpa, keterbelakangan ekonomi, atau kekurangan diri yang menjadikan minder, dan versi momen terburuk lainnya tentu pernah membuat seseorang merasa down. Namun, bagaimana dengan pilihan untuk membalikkan momen terburuk menjadi motivasi agar berhasil? Bukan hanya berhasil untuk dirinya sendiri, namun juga memberikan dampak bagi sekitarnya.

2020, a year where our resilience was being challenged. But just like a coin that has two sides, 2020 had its own perks. For Angela, a second-year student in Kewirausahaan SBM ITB and XLFL Awardee Batch 9, it was a year where she created her award-winning platform, Growth Labs.

Mungkin kalian sudah sering mendengar mengenai reputasi buruk Indonesia sebagai penghasil plastik terbesar kedua di dunia. Meskipun berbagai toko retail dan supermarket telah beralih dengan menggunakan biodegradable plastic dan mengimplementasikan kebijakan plastik berbayar, biodegradable plastic tetaplah plastik. Sama halnya dengan kebijakan pengenaan biaya yang juga dinilai tidak efektif. Coba diingat lagi, kalian lebih sering melihat yang mengangkat kantong plastik atau tas belanja saat keluar dari supermarket?

Do you often queue long when ordering the food you like, whether at the malls, cinemas, or restaurants?

If you are saying “waiting is the most saturating thing”… Well, no more worries! This problem is no longer an issue. Willyanto XLFL Batch 7 is one of the founders of MunchJoy.id. Willyanto takes on the role of Chief Technology Officer and is fully responsible for application development.