Impact Stories

Mungkin kalian sudah sering mendengar mengenai reputasi buruk Indonesia sebagai penghasil plastik terbesar kedua di dunia. Meskipun berbagai toko retail dan supermarket telah beralih dengan menggunakan biodegradable plastic dan mengimplementasikan kebijakan plastik berbayar, biodegradable plastic tetaplah plastik. Sama halnya dengan kebijakan pengenaan biaya yang juga dinilai tidak efektif. Coba diingat lagi, kalian lebih sering melihat yang mengangkat kantong plastik atau tas belanja saat keluar dari supermarket?

Do you often queue long when ordering the food you like, whether at the malls, cinemas, or restaurants?

If you are saying “waiting is the most saturating thing”… Well, no more worries! This problem is no longer an issue. Willyanto XLFL Batch 7 is one of the founders of MunchJoy.id. Willyanto takes on the role of Chief Technology Officer and is fully responsible for application development.

“Believe in your important values, recognize your strength and find other like-minded individuals to do some little actions for the betterment of our society”

– Anggita Veronica M, Women Beyond’s VP of Knowledge and XLFL Batch 7 Awardee-

Women Beyond is a social movement that aims to inspire and empower women in leadership against gender-based discrimination.Women Beyond believes women’s rights are human rights. When everyone can have access to basic human rights, they can have an inclusive quality of life where no one is limited by their identity.

Dimulai dari kegelisahan pribadi seorang Andra Alfarisz yang datang dari XLFL Batch 7 kelas Medan, sehingga berinisiasi membuat sebuah proyek sosial untuk membantu anak muda menghadapi ‘quarter life crisis’. Penasaran? Yuk ikuti ceritanya melalui artikel ini 😊

Haris Hendrik, Terbaik II Duta Bahasa Yogyakarta & Sumatera Barat

Sheila Firda, Duta Bahasa DKI Jakarta

“Ini akan terdengar sedikit klise, tapi isu bahasa di Indonesia itu menjadi suatu hal yang rumit. Banyak anak muda Indonesia itu punya kecenderungan untuk menjadi seorang xenomania, kesukaan berlebih terhadap sesuatu yang berasal dari asing. Padahal bahasa kita itu sudah sangat kaya, Indonesia adalah negara kedua dengan kekayaan bahasa daerah di dunia sebanyak 668 bahasa.  Artinya, yang harus kita lestarikan itu tidak hanya Bahasa Indonesia, tetapi juga bahasa daerah kita.”