Festival Anak LPKA Sukamiskin Bandung

Jendela Anak LPKA (Lembaga Pembinaan Khusus Anak), adalah Social Innovation Project yang diinisiasi oleh XL Future Leaders Batch 3 Bandung Students yang beranggotakan Muhammad Hanief (sebagai Ketua), Aisyah Dhia, Nindya Pratiwi, Adi Theodosius, Albert Tri dan Aries Buana, yang bertujuan untuk memberikan pembekalan keterampilan dan kewirausahaan kepada anak didik LPKA sehingga mereka bisa mendiri sekeluarnya dari Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Sukamiskin, Bandung. Pelatihan ini telah diselenggarakan sejak bulan September 2016, dengan frekuensi kelas dua kali seminggu.

Sebagai salah satu rangkaian project ini, diselenggarakan pula Festival Anak LPKA ini, yang berfokus pada kegiatan sharing inspiratif, motivasi, dan wawasan mengenai kewirausahaan di usia muda. Acara yang berlangsung pada (5/11) dihadiri dari 120 Anak LPKA Sukamiskin Bandung.

whatsapp-image-2016-11-06-at-16-45-02

Turut hadir Perwakilan Sr. Manager CSR and Communication XL Axiata, Ibu Anita Avianty, Manager MMS XL Region Central, Indra Ardianto, dan juga perwakilan dari Kasubsie Pembinaan LPKA Bandung Roni Nuryadi. Acara ini terdiri dari talkshow dan pameran hasil karya kewirausahaan bertema “Kreativitas dan Karakter sebagai Modal Awal Wirausaha”.
Acara Festival Anak LPKA ini dibuka dengan penampilan perkusi dan band anak – anak LPKA. Acara kemudian dilanjutkan dengan Talkshow Kewirausahaan yang diisi oleh Anita Avianty, Sr. Manager CSR and Communication XL-Axiata yang memberikan materi mengenai Karakter yang dimiliki oleh seorang Wirausahawan dan Muhammad Salman Al-Farisy, Founder dan CEO dari Goolamedia yang memberikan cerita-cerita inspiratif seputar pengalaman dan jatuh bangun dalam berbisnis. Acara kemudian diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif seputar materi talkshow kewirausahaan.

whatsapp-image-2016-11-06-at-16-45-00

Hal yang menarik dari Acara Festival Anak LPKA ini adalah antusiasme dan keinginan anak-anak LPKA untuk berwirausaha yang sayangnya masih diliputi keraguan yang disebabkan oleh ketakutan terhadap stigma masyarakat. Dengan pelatihan ini diharapkan dapat menginspirasi dan memotivasi anak-anak tersebut untuk tetap berkarya dan berjuang memulai wirausaha.

Selain antusiasme dan keinginan anak-anak untuk berwirausaha tersebut, produk-produk yang ditampilkan oleh anak-anak LPKA di Festival Anak LPKA ini juga pantas mendapat perhatian. Produk-produk buatan tangan yang dibuat oleh anak-anak LPKA ini adalah produk yang amat potensial untuk menjadi produk layak jual bernilai seni.

Produk-produk tersebut di antaranya, miniatur rumah dan otomotif dari lintingan koran, lukisan acrylic di atas kanvas, boneka dari tepung tapioka yang dijadikan malam (lilin).