Menabung Kebaikan bersama Zakiyah Salsabila
Bagi Zakiyah, memberikan dampak baik kepada orang lain adalah sebuah keharusan. Seorang perempuan lulusan IPB ini tengah mengerjakan berbagai program berbagi ilmu kepada teman-teman muda lewat berbagai macam program yang ia sudah peroleh selama ini. Tahun ini, Zakiyah tengah menyelesaikan proyek IPB Outsco (Outstanding Student College) dengan hasil yang baik, sementara merintis serial siniar (podcast) dan YouTube yang menceritakan kisah-kisah inspiratif secara nasional.
Mari kita simak ceritanya!
Dari Mana Semua itu Berasal
Pada tahun 2018 Zakiyah berhasil meraih gelar Mahasiswa Berprestasi Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB yang membawanya ke Lingkar Mapres IPB untuk diseleksi kembali di tingkat universitas. Di sana dia berkesempatan untuk mendengarkan presentasi mengenai rancangan pembentukan program IPB Outsco sekaligus mendapat tawaran untuk ambil bagian sebagai pengurus program tersebut.
Kesempatan itu menjadi titik awal munculnya dorongan besar untuk memberikan warisan kepada IPB. Zakiyah pernah bermimpi bahwa suatu saat dia akan meninggalkan IPB dengan “tabungan kebaikan” yang manfaatnya bisa dirasakan siapa saja yang menemukan jejaknya. IPB Outsco menjadi sangat menarik, karena hal ini menjadikan gelar Mapres tidak hanya untuk kepentingan diri sendiri, tetapi juga untuk orang lain.
Pay it forward.
Itulah awal kisah IPB Outsco menjadi rumah berproses bagi Zakiyah untuk menabung kebaikannya.
Di Mana Semua itu Berproses
Sebagai salah satu awardee XLFL Batch 6, Zakiyah menjadikan kesempatan emas ini menjadi pemantik untuk mengembangkan IPB Outsco agar semakin berdampak. Ditambah lagi keterbatasan jumlah penerima manfaat XLFL membuat Zakiyah semakin bersemangat untuk menyalurkan manfaat dari XLFL kepada teman-teman yang tidak berkesempatan ikut serta di program ini.
Alhasil, tidak jarang mentor-mentor XLFL pun ikut serta dilibatkan di IPB Outsco ketika waktu dan momennya cocok. Dua diantaranya adalah Vania Santoso, mengisi kelas “Development Plan” dan Rizki Oceano, yang membawakan materi “Virtual Presentation Like a Pro”. Hal ini membuktikan kebaikan yang ditabung Zakiyah memang dikerjakan dengan amat sangat serius.
Semua ini membutuhkan kerja keras dan kolaborasi yang tidak biasa. Semasa pandemi, manajemen perubahan perlu dilakukan secara massif karena aktivitas di kampus perlu dihentikan dan beradaptasi dengan kebiasaan baru. Selain itu, tidak sedikit mahasiswa yang mengalami kesulitan finansial yang berpengaruh ke performa mereka selama program. Para pengurus IPB Outsco membantu negosiasi bantuan subsidi uang kuliah untuk mereka dan memberikan kelas tambahan terkait Mental Health Awareness karena banyak sekali keluhan terkait stres dan depresi bermunculan.
Ke Mana Semua itu Berdampak
Di luar semua kesulitan dan tantangan yang dihadapi, tabungan kebaikan Zakiyah membuahkan hasil. Sebanyak 52 Outsco Scholars angkatan kedua berhasil meraih prestasi dari berbagai lomba, beasiswa, dan posisi strategis di organisasi mahasiswa. Di tengah kegembiraan itu, Zakiyah juga berkesempatan menyelesaikan studi S1-nya dengan rasa bangga karena menghadapi tugas akhir dan menabung kebaikan di IPB Outsco secara bersamaan.
Saat ini kesempatan Zakiyah menabung kebaikan di IPB Outsco sudah berlalu, tapi bukan berarti tabungan itu harus terhenti disalurkan. Zakiyah juga sedang berproses ke langkah besar hidupnya untuk masuk dunia profesional. Fokus yang disiapkan adalah pada bidang ed-tech, sosial, dan Human Resource yang sangat menarik minat Zakiyah.
Di waktu bersamaan, Zakiyah tengan mempersiapkan peluncuran Podcast Selasa Bercerita musim kedua, beserta dengan konten YouTube tentang pengalaman gap year sebelum berkuliah dulu. Tentu kita bisa percaya bahwa suatu hari tabungan kebaikan yang masih terus disalurkan suatu saat akan tumbuh dan berbuah, sehingga buahnya bisa dinikmati Zakiyah dan siapa saja yang melaluinya.
Sebuah catatan Zakiyah kepada kita semua, “Ketika berhadapan dengan tantangan yang berat, ingat kembali tujuan kita sebelum mulai melangkah. One step at a time, then keep going. Ini juga pasti bisa terlewati.”
Mari menabung kebaikan!