Interview Session with Jehian Panangian Sijabat – Seeking Opportunity in the Disruption Era
Bang Ian! Itulah sapaan akrab dari Jehian Panangian Sijabat, Influencer Manager yang mengkoordinasi channel Nihongo Mantappu, Korean Reomit, Turah Parthayana, Leonardo Edwin, dan Erika Ebisawa. Bang Ian menjajaki karir di bidang Influencer Manager tepat setahun yang lalu, dimana kebanyakan masyarakat masih awam dengan pekerjaan tersebut. Sepuluh tahun yang lalu, pekerjaan Influencer Manager dan Content Creator belum santer terdengar. Dengan adanya disrupsi dan perkembangan teknologi informasi yang mudah dijangkau masyarakat umum, banyak sekali menghilangkan pekerjaan yang bersifat transaksional dan berulang. Tetapi dibalik itu, muncul lebih banyak pekerjaan baru yang memerlukan skill tertentu yang tidak diajarkan siswa di sekolah. Yuk, simak langsung perjalanan Jehian dalam mengembangkan karirnya!
Jehian Panangian Sijabat
Jehian merupakan alumni dari ITB jurusan Teknik Dirgantara tahun 2014, ia selalu memiliki passion di bidang startup dan information technology. Pada semester 3, Jehian mulai sering dihadapkan dengan keputusan sulit untuk memilih antara prioritas akademis atau interest pada bidang yang menjadi passion-nya tersebut. Akhirnya, Jehian mengambil keputusan untuk mencoba semua karir manajerial di bidang dirgantara, salah satunya sebagai slot analyst yang mengelola jadwal boarding dan landing pesawat di airport. Namun, Jehian memutuskan untuk kembali pada bidang yang menjadi passion Jehian. Semester terakhirnya diisi dengan mengambil kelas entrepreneurship di National University of Singapore.
Sisi entrepreneurship yang selalu ada dalam dirinya pertama kali di-explore melalui platform Line Q&A bersama adik kandungnya, Jerome Polin Sijabat. Jehian sebagai CEO dan mengurus bagian bisnis Q&A, sedangkan Jerome sebagai content creator pada platform Line@ tersebut. Funny thing is, kerja sama ini masih Jehian dan Jerome jalani hingga saat ini, ketika mereka mengembangkan channel YouTube Nihongo Mantappu. Tahun 2017 menjadi tahun awal Nihongo Mantappu dibentuk.
Sebelum beralih menjadi full-time Influencer Manager, Jehian sebelumnya pernah bekerja di salah satu perusahaan konglomerat di Indonesia, dimana dirinya menjadi project lead untuk salah satu stasiun televisi perempuan terkemuka di Indonesia. Jehian mempertemukan perempuan yang sudah berhasil dengan perempuan yang ingin belajar langsung melalui sistem mentoring.
Di tahun 2019, channel Nihongo Mantappu berkembang secara cepat, sehingga pada saat itu Jehian memutuskan untuk mengambil langkah berani dengan resign dari full-time job untuk mengelola Nihongo Mantappu. Di tahun yang sama, Jehian telah berhasil mengajukan Jerome Polin untuk diundang ke 2 talkshow ternama di Indonesia. Berbekal kemampuan dan pengalamannya di bidang media massa, Jehian dapat menampilkan Jerome di salah satu episode dari Hitam Putih dan Ini Talkshow.
Sebagai Influencer Manager, Jehian banyak melakukan eksplorasi dalam pekerjaan dan karir yang sangat baru ini. Beberapa kelebihan menjadi Influencer Manager adalah potensi berkolaborasi dengan banyak pihak. Menurutnya, pekerjaan ini adalah pekerjaan impian bagi pembaca yang menggeluti bidang marketing. Bagi orang-orang yang suka dengan critical thinking dan problem-solving yang bersifat unik, pekerjaan ini sangat cocok kalian! Menjadi Influencer Manager memiliki tantangan unik karena pekerjaan ini menuntut untuk berpikir kreatif dan out of the box. Tidak bisa mencontek pihak lain, karena tiap influencer memiliki case yang berbeda-beda. YouTuber dan content creator adalah pekerjaan baru dan ketika Jehian dapat melakukan kolaborasi baru, dirinya akan menginisiasi sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
Di balik itu, Influencer Manager juga memiliki beberapa nilai negatifnya sendiri. Pekerjaan ini tidak hanya menuntutnya untuk menjadi jembatan informasi antara talent dengan brand, tetapi juga antara talent dengan para fans. Jehian mendapati beberapa fans yang dapat memberikan pengaruh negatif kepada influencer-nya. Strategi dan metode jitu diterapkan Jehian untuk memitigasinya. Karena kebanyakan influencer Jehian adalah content creator di bidang edukasi, maka Jehian membangun komunitas yang baik dan membina hubungan baik dengan para fans influencer-nya. Melalui komunitas tersebut, dirinya berdedikasi untuk mengedukasi para fans untuk melakukan aksi nyata untuk mengubah hidup mereka. Menurut dirinya, perubahan tersebut hanya dapat dilakukan dari diri sendiri fans yang sudah terinspirasi.
Inspiring Story:
Kebanyakan masyarakat berpandangan bahwa Influencer Manager adalah pekerjaan yang tidak membutuhkan skill, tetapi hanya berasal dari orang-orang terdekat yang mempunyai koneksi dengan influencer tersebut. Stigma ini yang menempel di Jehian awalnya, karena Jehian merupakan kakak kandung Jerome. Tetapi, Jehian dapat memecahkan stigma buruk tersebut dan membuktikannya ketika masyarakat dapat melihat hasil kerjanya tanpa berpandangan bahwa dirinya hanyalah kakak dari Jerome.
Selama tahun 2019, 3 influencer melakukan pendekatan secara langsung kepada Jehian untuk menjadi manager-nya setelah melihat hasil kerjanya. Jehian dapat membuktikan bahwa stigma ini merupakan hal yang tidak benar. Jehian saat ini mengelola 5 talent, dan 4 di antaranya tidak memiliki koneksi maupun hubungan sebelum Jehian menjadi Influencer Manager mereka.
Milestone Jehian:
Nihongo Mantappu — 0 -> 2,9 million subscribers, Brand Ambassador Tokopedia & Zenius
Korean Reomit — Brand Ambassador Oppo & Mie Sedaap
Turah Parthayana — 400k -> 824k subscribers, Brand Ambassador Tokopedia
Leonardo Edwin — 200k -> 787k subscribers, Brand Ambassador Tokopedia
Erika Ebisawa — 12k -> 82k Instagram Followers
Message to XLFL students:
“Kita hidup di era disrupsi yang akan memunculkan banyak pekerjaan dan karir baru. Untuk survive, dibutuhkan berbagai kemampuan yang tidak diajarkan di sekolah, tetapi dapat dipelajari sendiri melalui adanya teknologi internet. Salah satunya adalah kalian, XLFL students, dan kalian sudah memiliki semangat dan motivasi itu. Motivasi ini harus kalian pertahankan sampai kalian masuk ke dunia kerja nanti. Hal ini yang akan menghantarkan kalian untuk sukses dan meraih kesempatan yang kalian inginkan, serta menjadi unfair advantage kalian.”