Berprestasi ala Future Policymaker
Hai Belinda, boleh diceritakan pengalaman kamu selama mengikuti program YALPI di Bangkok kemarin?
Halo juga! Young ASEAN Leaders Policy Initiative (YALPI) 2020 adalah sebuah kegiatan yang diselenggarakan oleh ASEAN dan Chulalongkorn University di Bangkok, Thailand, yang mengumpulkan anak-anak muda untuk berkontribusi memberikan kebijakan terkait permasalahan di wilayah ASEAN. Selama di sana, saya sadar bahwa ada beberapa pelajaran dari XLFL yang saya jalankan, misalnya kemampuan public speaking untuk presentasi, karena 30% dari kegiatan YALPI ini adalah sesi pitching kepada para pemangku kepentingan (stakeholders) dan investor yang tertarik untuk mengaplikasikan policy yang telah kami susun.
Bagaimana dengan proses seleksi untuk menjadi delegasi program ini?
Seleksinya sangat ketat, dikarenakan program ini juga menyediakan funding (pendanaan) bagi para delegasi terpilih selama berada di Bangkok, jadi saya berusaha sebaik mungkin mempersiapkan diri. Bentuk seleksinya tertulis melalui formulir aplikasi, di mana terdapat beberapa esai yang harus dikerjakan. Saya tidak terlalu terkejut dengan bentuk seleksi seperti ini, karena ketika sedang mengikuti seleksi XL Future Leaders, saya sudah terbiasa dengan tahap seleksi yang banyak sekali, mulai dari mengisi formulir online, esai singkat, tes Bahasa Inggris dan GMAT, hingga case study dan interview.
Kalau dilihat dari profil Instagram, kamu sangat aktif mengikuti berbagai kegiatan, mulai dari organisasi, perlombaan, bahkan forum internasional. Boleh dong berbagi salah satu pengalaman kamu terkait dengan tema Newsletter XLFL kali ini, yaitu “New Spirit, New Start�
Dulu ketika saya masih semester 1, saya fokus mengikuti organisasi dan belum terlalu aktif mengikuti lomba, sehingga ketika mendaftar hanya asal-asal saja. Namun saat itu, saya mengikuti sebuah perlombaan Business Plan and Innovation yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian, yang tentu saja bertema pertanian, sedangkan saya berasal dari jurusan akuntansi. Ketika saya mencoba mempelajari bidang ini selama seminggu, saya juga belajar mengenai riset ilmiah dan detail-detailnya, termasuk cara menggunakan Mendeley (software pengutipan referensi) dan Google Scholar yang belum pernah saya pelajari sebelumnya. Ternyata saya sadar, ilmu riset ini saya pakai hingga saat ini, sehingga perlombaan tadi menjadi titik awal saya memperdalam pemahaman tentang riset.
Selain itu, saya benar-benar merasakan improvement cukup besar setelah mengikuti perlombaan ini, karena yang awalnya masih malu-malu dan insecure, menjadi semakin percaya diri dan meyakini kemampuan diri. Saya juga semakin sadar bahwa semua orang punya potensi, asalkan mau mengasahnya. Itulah mengapa saya sangat bersyukur mendapat privilege menjadi keluarga besar XL Future Leaders dengan acceptance rate yang sangat kecil (150 dari 17.000 pendaftar Batch 8), dan saya berharap semakin banyak belajar dan berkembang selama mengikuti program XLFL ke depannya.
Belinda Azzahra
XLFL Batch 8 Jakarta
Akuntansi UI 2017