Yanuar: Mimpi, Inspirasi dan Konsitensi

Words by Lafiona Grezelda

Menapaki cita – cita dan meraihnya bersama sang waktu, mengapa tidak? Cita – cita tidak berada dipenghujung hari, tapi merupakan proses yang dibangun dan dipersiapkan untuk diraih dengan menghadapi segala rintangan – rintangan yang datang. Terdengar cliché tapi banyak dari kita yang belum siap dengan rintangan – rintangan yang datang. Faktanya adalah tidak sesiap kita membacanya dalam banyak artikel atau buku – buku motivasi. Membayangkan dan menjalaninya adalah dua perkara berbeda.

Bicara tentang cita – cita, ada satu nama yang hadir di benak saya, Yanuar Anaba. Teman seperjuangan di XLFL Batch 1 Yogyakarta (2013 – 2014) yang membuat saya terisnpirasi untuk bisa mengikuti jejaknya, tentunya untuk cita – cita dan mimpi saya sendiri.

Di suatu sore yang cerah, kesempatan itu hadir. Saya dapat berbincang dengan Yanu, panggilan akrabnya. Yanu, seorang cowok berperawakan tinggi, tegap, dan ganteng, adalah sosok yang ramah dan rendah hati. Cowok yang satu ini juga pemain drum handal yang sudah cukup banyak menjejaki panggung – panggung band baik untuk hiburan dan kompetisi.

Topik yang saya bawakan bukan tentang kehandalan Yanu bermain drum, tetapi tentang konsistensi Yanu pada salah satu kegigihannya, tentunya bersama tim-nya, mengembangkan Mobil Listrik nasional, Kaliurang UNISI. Kaliurang UNISI adalah Mobil Listrik yang dikembangkan oleh Yanu bersama dengan tim-nya yang berkuliah di kampus yang sama. Mereka semua tergabung dalam Ulil Albab Student Center (UASC) yang merupakan pusat riset teknologi di Universitas Islam Indonesia.

2

Ide Kaliurang UNISI berawal di tahun 2012 lalu, ketika masyarakat Indonesia digemparkan oleh terobosan teknologi transportasi terbaru, Mobil Listrik. Mobil listrik, menurut Wikipedia, adalah mobil yang digerakkan dengan motor listrik, menggunakan energi listrik yang disimpan dalam baterai atau tempat penyimpan energi lainnya. Di tengah kehebohan Mobil Listrik kala itu, Yanu dan tim-nya tertantang untuk menciptakan Mobil Listrik yang berbeda. Terciptalah ide untuk membuat Mobil Listrik berbasis Android yang menjadikan mereka sebagai pengembang dan peneliti Mobil Listrik berbasis Android pertama di Indonesia. Mimpi mereka hanya satu, Mobil Listrik yang mereka kembangkan bisa mengikuti kompetisi tingkat nasional dan dunia.

Di awal perjalanan pengembangan penelitian, banyak tantangan yang mereka hadapi. Salah satunya adalah tidak mendapatkan dukungan dari pihak kampus karena dianggap sebagai mahasiswa semester awal yang belum memiliki kemampuan yang cukup mumpuni. Tetapi hal ini tidak lantas membuat mereka menyerah. Hingga ditahun 2013, kegigihan mereka terjawab oleh pimpinan Fakultas Teknik UII yang akhirnya menyetujui proyek Mobil Listrik yang sedang mereka garap. Dari titik ini, Yanu dan tim semakin bersemangat untuk mewujudkan mimpi mereka. Ditambah dengan dukungan dari berbagai pihak, salah satu nya Ricky Elson, yang merupakan Bapak Mobil Listrik Indonesia.

Hal menarik yang Yanu dan tim lakukan adalah komitmen besar mereka untuk menggunakan komponen-komponen Mobil Listrik buatan sendiri, bukan membeli komponen-komponen buatan asing. Setelah melewati satu tahun proses pembuatan yang menantang, mereka berhasil mewujudkannya. Yanu dan tim berhasil melenggang sebagai peserta KMLI 2014 (Kompetisi Mobil Listrik Indonesia) yang juga merupakan kompetisi pertama mereka.

KMLI 2014 adalah kompetisi uji kecepatan Mobil Listrik yang diikuti oleh pengembang-pengembang Mobil Listrik dari berbagai universitas besar di Indonesia. Dalam kompetisi tersebut mereka mendapat posisi paling akhir. Tetapi, mereka tetap bangga karena dari puluhan peserta kompetisi, hanya mereka yang datang dengan teknologi buatan sendiri.

Kegagalan yang mereka dapatkan dalam kompetisi KMLI 2014, menjadi cambuk bagi mereka untuk terus berusaha dan berusaha lebih keras lagi. Hingga satu tahun kemudian, di KMLI 2015 Yanu dan tim berhasil membuktikan bahwa teknologi buatan anak bangsa bisa lebih baik dari buatan luar negeri. Mereka menjadi Juara 1 Uji Kecepatan dan Juara Best Technology & Innovation mengalahkan peserta KMLI 2015 lainnya.

Mobil Listrik yang awalnya hanya sekedar ide sederhana yang mereka perjuangankan, kini menjadi salah satu mahakarya pemuda Indonesia. Mahakarya yang menjadikan Yanu dan tim menjadi pemegang lima hak paten atas teknologi controller Mobil Listrik yang mereka ciptakan. Mahakarya yang mampu menerbangkan Yanuar menuju Ho Chi Minh City, Vietnam untuk mengikuti International Conference Asia Pasific Industrial Engineering & Management System dan mempresentasikan hasil karya Mobil Listrik mereka ke mata dunia.

***

Ahh… Saya bangga dan kebanggaan itu mengalir. Terima kasih Yanu, saya bangga bisa mendengar langsung cerita ini dari seorang teman baik dengan mimpinya yang menjadi kenyataan. Bangga bisa merasakan bagaimana cerita itu mengalir, membawa saya dalam imajinasi potongan – potongan cerita layaknya cerita itu adalah cerita saya sendiri. Seperti Yanu bilang, perjalanan Yanu dan tim belum selesai. Tapi segala inspirasi yang dibagi, konsistensi perjuangannya akan menjadi cambuk juga untuk saya agar dapar memperjuangkan mimpi – mimpi saya sendiri.

Bagaimana dengan Anda, pembaca budiman?

 

LinkedIn : Yanuar Anaba

Facebook: Yanuar Anaba

Twitter: @yanuaranaba

Instagram: yanuaranaba