Yuk, Tentukan Goal Awal Tahun ala Pemimpin!

Tahun baru tidak selalu identik dengan membuat peluang-peluang baru untuk memulai hal kecil yang berdampak besar, tapi tidak juga salah untuk memulainya. Faktanya, sebagian banyak dari kita menjadikan awal tahun sebagai momen mengerjakan goal-setting individu untuk mencapai target baru. Namun, bagaimana ya mengerjakan goal-setting yang dilakukan oleh sebuah organisasi, di mana banyak individu yang memiliki tujuan dan harapan masing-masing? Kalau kamu adalah seorang pemimpin dari organisasi tersebut, tentu tidak mudah menyatukan keberagaman yang ada.

Apa penyebabnya?

Setiap anggota dalam suatu organisasi tidak hanya memiliki peran masing-masing tetapi juga minat tersendiri. Ada yang ingin menambah relasi, mencari jati diri, memerlukan panggung untuk semakin dikenali, atau bahkan sesederhana untuk mengasah kemampuan dan menambah pengalaman. Keberagaman ini adalah tantangan yang perlu dijawab oleh seorang pemimpin, karena ini menjadi kesempatan untuk bisa memformulasi tujuan organisasi yang lebih baik sehingga dapat menambah value organisasi selain membawa seluruh anggotanya pada tujuan yang telah ditentukan.

Menurut Marvel Tanara (XLFL Batch 8), memiliki tujuan berorganisasi itu sangat penting. Ini dikarenakan suatu organisasi tentu ingin melakukan perubahan yang lebih baik dari hal-hal yang sudah ada atau peningkatan atas apa yang telah dicapai dari periode sebelumnya. Dengan memiliki tujuan, setiap anggota organisasi dapat mengetahui kontribusi apa yang harus mereka berikan. Bilamana terjadi masalah di tengah perjalanan, tujuan ini bisa menjadi pedoman langkah-langkah berikutnya agar tidak jatuh atau tenggelam pada masalah yang dihadapi.

Pertanyaan berikutnya, bagaimana seorang pemimpin menyatukan perbedaan dalam menentukan arah tujuan organisasi? Berikut hal yang bisa dilakukan dalam menentukan tujuan bersama versi Marvel ketika ia mendapat kesempatan untuk memimpin sebuah organisasi.

  1. Menentukan seorang pemimpin, diskusikan ekspektasi bersama-sama
    Dalam sebuah organisasi, kehadiran seorang pemimpin sangat penting untuk menghimpun kemudian menyusun ekspektasi awal sebuah organisasi. Dari gagasan awal tersebut kemudian diperinci menjadi tujuan yang lebih spesifik dan memenuhi prinsip SMART goals (Specific, Measurable, Attainable, Realistic, Time-based). Setelah tujuan tersebut telah ditentukan, pemimpin dapat berdiskusi kemudian mendelegasikan kepada anggota tersebut kontribusi apa yang bisa dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
  2. Miliki mentor!
    Dalam menyusun objektif organisasi, masukan sangat diperlukan karena objektif yang dibuat menyangkut kepentingan bersama. Dalam hal ini, sebagai pemimpin sangat penting untuk memiliki mentor, di mana pemimpin ini dapat mendiskusikan tentang objektif yang dibuat dan mendapat sudut pandang baru akan hal tersebut. Mentor dapat berasal dari pengurus organisasi sebelumnya atau seseorang yang dianggap dapat meningkatkan cara pandang atau melihat kekurangan dalam sebuah ide dan proses. Dengan memiliki mentor, seorang pemimpin juga terevaluasi, tervalidasi secara objektif, selain juga dapat merefleksikan dirinya dengan bantuan yang tepat. Proses mentoring-nya sendiri bisa menjadi sebuah proses iterasi untuk mendapatkan perubahan yang signifikan.
  3. Buat rencana pengimplementasian yang detail, spesifik, dan menyeluruh
    Setelah berhasil menentukan objektif, langkah selanjutnya adalah membuat rencana implementasi terkait bagaimana objektif tersebut dicapai. Memiliki rencana implementasi dapat memperjelas arahan dan aktivitas apa saja yang harus dilakukan oleh anggota organisasi. Sebagai pemimpin, ini dapat dijadikan salah satu alat untuk memantau kemajuan organisasi dan acuan evaluasi atas apa yang telah dilakukan. Ini penting untuk mengetahui apakah ada hal-hal yang terjadi diluar rencana dan mendeteksi masalah-masalah yang akan terjadi, dengan mengetahui hal ini, seorang pemimpin dapat menentukan langkah yang harus dilakukan berikutnya serta tindakan solutif akan permasalahan tersebut. Beberapa metode yang bisa digunakan adalah Gantt Chart serta Objective-Key Result. Bahkan, kamu bisa menggunakan aplikasi Trello untuk mempermudah pengorganisiran rencana.


Dengan memiliki objektif dan tujuan yang jelas, organisasi dapat memiliki alat pengingat apabila mencapai titik jenuh. Seiring berjalannya waktu, banyak ide akan terus bermunculan. Memiliki banyak ide bukan merupakan hal yang buruk, namun jangan dibiarkan berlarut sehingga menjadi sebuah distraksi. Dengan terus menjaga objektif organisasi, seorang pemimpin akan tahu area mana saja yang harus tetap dilanjutkan atau tereliminasi sehingga tetap fokus mencapai tujuan. Hal ini akan menjaga konsistensi serta mempermudah pengurus organisasi untuk beradaptasi agar senantiasa dapat mengevaluasi diri dan tim secara keseluruhan.

Jika kamu adalah salah satu pemimpin yang memerlukan tips ini, belum terlambat untuk segera mengerjakan langkah-langkah yang telah disebutkan dengan sangat apik oleh Marvel. Yuk jadikan awal tahun 2021 ini lembaran berbeda bukan dan sekedar baru, karena baru itu biasa,  berbeda, itu luar biasa. Berani menerima tantangannya?

 

Oleh Rafif Adit Saksono – XL Future Leaders Batch 8