Setahun Bersama XL Future Leaders

Tidak terasa kita sudah tiba di penghujung Tahun 2020. Sedikit lebih banyak tantangan yang kita lalui, mulai dari berkuliah dan bekerja secara daring, hingga diam di rumah untuk saling menjaga jarak. Bagi para XLFL Awardee, banyak perubahan yang menuntun kami untuk beradaptasi. Mulai dari pengerjaan IoT Project yang kini hanya bisa dimonitor secara online, menjalankan workshop secara virtual, hingga membantu dan menjadi bagian proses seleksi panjang XLFL Batch 9 dengan konsep berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Bagaimana ceritanya ya? Yuk, kita simak pengalaman ketiga teman XLFL kita; Agnes, Belinda, dan Maulana!

  1. Agnes Angela Stepanie Siregar – XLFL Batch 7

Halo Agnes, bagaimana perasaan kamu sudah di tahun terakhir sebagai awardee XLFL?

Perasaannya campur aduk banget, satu sisi senang karena akan segera lulus dari program XLFL dan menyelesaikan semua tugas serta tanggung jawab yang ada, namun disisi lain sedih juga karena akan berpisah dengan kegiatan dan interaksi rutin keluarga besar XLFL khususnya kelas Medan karena selama ini teman teman XLFL Medan sudah seperti keluarga yang tahu bagaimana setiap individu berjuang belajar bersama di dalam kelas.

Pasti ada suka dan duka dong sebagai awardee. Bisa ceritakan, apa aja suka dan dukanya sih selama dua tahun ini?

Ya, ada banget, salah satunya gaya interaksi di XLFL. Satu hal yang paling menonjol yaitu “mentoring session with facil & friends (sesama awardee)” karena di sesi mentoring dengan fasilitator, aku bisa mencurahkan segala hal baik suka maupun duka dan tentunya akan diberi insights baru yang akan memberikan perspektif baru akan keluh kesahku. Kemudian saat mentoring dengan sesama teman, aku benar-benar merasakan positive environment, teman-teman sesame awardee sangat terbuka akan opini dan saran serta selalu memberikan solusi  maupun informasi yang saya butuhkan. Aku suka, luv banget deh pokoknya!

Untuk dukanya, kadang kelelahan dengan tugas-tugas yang ada, ha.. ha.. Ha, ups. Ini duka yang menyenangkan akhirnya sih, karena hasilnya selalu bikin kami jadi belajar banyak hal-hal baru. Tingkat kepercayaan diri naik. Mungkin tidak akan merasakan demikian jika mudah-mudah saja. Ini pengalaman-pengalaman yang banyak dicari kami yang mau atau sudah menjadi bagian XLFL. Semuanya didesain untuk menyiapkan awardee siap menghadapi tantangan yang akan datang. Dan tantangan-tantangan ini didesain dari awal lho.

Di 2020 ini XLFL kegiatannya jadi online ya? Perbedaan workshop offline dan online yang paling signifikan menurut kamu?

Benar, untuk meminimalisir dampak pandemi COVID-19. Yang paling signifikan itu engagement di dalam kelas. Meskipun saat online workshop kita masih bisa melihat wajah teman kita satu persatu namun rasanya tetap jauh dan sulit dijangkau. Namun XLFL tak habis akal untuk ini, karena beberapa workshop terakhir dilaksanakan secara online maka ditambahkan acara-acara lain seperti heart talk yang bertujuan untuk merekatkan engagement di dalam kelas. Jadi tingkat interaksinya tetap berkualitas walau kuantitasnya berbeda.

Sekarang Batch 7 sedang mengerjakan Internet of Things (IoT) project, nah bagaimana dengan produk tim kamu?

Ya, banget. Aku dan teman-teman Batch 7 sedang mengerjakan tugas akhir yang seru dan tentunya challenging. Tim aku, terdiri dari Ihut, Dira, Rifa, Alfi, Avinda, Carrine, Ratna dan aku sendiri membuat sebuah produk berbasis IoT bernama “e-kanaXin”. Seperti namanya, e-kanaXin berfokus membantu nelayan ikan asin untuk melakukan pengeringan ikan tanpa khawatir akan keadaan cuaca buruk. Alat ini tentunya akan terkoneksi langsung dengan sensor berat, suhu, kelembaban yang dapat diatur hanya melalui ponsel pintar. Dengan e-kanaXin, produksi dan pendapatan nelayan ikan asin akan meningkat karena tidak akan ada ikan yang busuk akibat cuaca buruk. Ini sesuai dengan jargon kami yaitu: e-kanaXin “We Help We Empower“.

Wahh.. boleh diceritakan pengalaman selama mengerjakan project IoT ini?

Tentunya banyak sekali hal menyenangkan yang dirasakan, salah satu hal yang paling berkesan adalah saat kami dapat mempromosikan produk e-kanaXin secara virtual bersama Laut Nusantara di depan para nelayan Desa Maritim Bangka Belitung pada tanggal 13 November 2020. Acara ini merupakan bentuk kerjasama XL Axiata dengan Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla) dalam memberdayakan dan membangun masyarakat desa tersebut. Ini merupakan pengalaman baru bagi kami dapat terjun secara virtual bersama para nelayan dan kami berharap semoga kegiatan ini dapat memberikan dampak yang baik bagi semua pihak.

Tapi disisi lain, challenge yang kami hadapi juga besar. Tetapi sangat bersyukur dengan adanya tugas ini dimana setiap individu di dalam tim dapat berkembang sesuai dengan tanggung jawab masing masing sehingga kami, tim e-kanaXin, membuat dan menjalankan jargon internal kami, yaitu #AkuPercayaTemanKu. Sejauh ini, kami saling mempercayai setiap individu di dalam tim untuk berkreasi dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.

Kesan pesan bagi semua pembaca di akhir 2020 ini?

Tahun 2020 adalah tahun yang berat untuk dijalani baik oleh saya sebagai fresh graduate ataupun mahasiswa-mahasiswa lainnya secara umum yang juga masih berjuang belajar dibangku kuliah. Namun hidup tidak berhenti hari ini, masih ada esok yang harus dihadapi. Begitu juga dengan projek IoT e-kanaXin , sebagai bagian dari tim yang mulai merintis proyek IoT ini dari awal tahun, aku merasakan sekali perubahan jika kita mau berusaha, dan jangan sendiri, kolaborasi. Setiap orang wajib untuk berpikir keras mencari strategi terbaik agar tetap bertahan di tahun 2020, semoga segala perjuangan dapat segera membuahkan hasil yang terbaik. Jadi, yuk tetap semangat dan sambutlah tahun 2021 dengan senyuman!

 

  1. Belinda Azzahra Irwan Putri – XLFL Batch 8

Halo Belinda, boleh diceritakan bagaimana perasaan kamu selama setahun menjadi awardee XLFL?

Ada satu kalimat yang sepertinya bisa merangkum jawaban untuk pertanyaan tersebut, Belinda merasa seperti di-reboot dan diberikan perspektif lebih baik menghadapi hidup.  Khususnya selama kegiatan perkuliahan karena banyak sekali hal-hal yang tidak direncanakan terjadi. Saya merasakan banyak tantangan yang seringkali menghalangi saya untuk mencapai goal yang sudah dibuat, salah satunya adalah terbatasnya kapabilitas diri yang berkaitan erat dengan soft skills. Sebagai awardee XLFL, saya banyak belajar tentang bagaimana engage dengan orang serta diberikan wadah untuk mengasah skills yang needed dan required untuk di masa depan. Tidak hanya dari fasilitator yang bener-bener nge-boost kita untuk bisa punya high quality skills dan kualitas sebagai mahasiswa yang alpha, tapi juga dari positive & supportive environment yang ada di XLFL sendiri.

Suka dan duka sebagai awardee apa aja sih selama setahun ini?

Hmmm, ini seru, karena lebih banyak sukanya. Pertama adalah saya belajar lebih banyak hal tentang bagaimana membentuk good teamwork bahkan dengan orang-orang yang baru kita kenal. Ini bukan hal mudah untuk saya yang cukup introvert. Selain itu, saya merasa mendapatkan keluarga baru. Semua teman-teman di kelas dapat berkompetisi secara sehat. Mereka juga aktif di kelas, saling memberikan feedback dan semangat.

Untuk dukanya, saya lebih suka menyebutkan ‘tantangan’ adalah ketika saya harus melatih time management untuk bisa menyeimbangkan antara kegiatan workshop XLFL, keluarga dan kuliah tentunya. Kadang, saya masih belum bisa mengaturnya secara baik dan tepat.

Harapan kamu memasuki tahun kedua sebagai awardee XLFL?

Ada tiga harapan untuk tahun 2021 nanti. Pertama, ingin sukses untuk mengerjakan Telco-SIP project sebagai salah satu masterpiece kita selama di program XLFL. Kedua, ingin lebih fokus menjalani setiap workshop XLFL, dan yang ketiga adalah ingin mengukir prestasi lagi selama tahun kedua sebagai awardee XLFL dan mengharumkan nama baik XL Axiata. Ini adalah salah satu cara saya untuk bisa give back ke XL Axiata karena sudah memberikan kesempatan menjadi bagian Leadership Development program yang luar biasa ini.

Seberapa besar peran XLFL dalam mengubah hidup kamu sejauh ini?

Besar sekali! Pertama, dari XLFL saya belajar bagaimana bisa engage dengan orang lain untuk bisa mencapai target bersama dalam tim, karena sebelumnya sangat kurang sekali. Saya kurang adaptif ketika harus bekerjasama dengan orang baru. Kedua, saya banyak belajar hal-hal fundamental seperti cara berperilaku sehari-hari. Selain itu XLFL juga membantu saya untuk dapat meningkatkan kualitas kegiatan perkuliahan dengan thinking tools yang didapatkan selama workshop XLFL. Sangat life changing.

Kesan pesan bagi semua pembaca di akhir 2020 ini?

Saya sangat berterima kasih dengan tim XLFL Newsletter karena artikel yang dimuat setiap bulannya selalu membuat saya semangat untuk membacanya. Dari pengalaman satu tahun ini sebagai awardee, ada satu key takeaway yang menjadi pembelajaran penting bagi saya yang sangat bisa diaplikasikan oleh teman-teman pembaca juga, yaitu: menjadi anak muda yang agile. Dengan situasi pandemi seperti saat ini, kita benar-benar harus bisa agile untuk selalu bisa shifting secara cepat dalam hal apapun, sehingga kita bisa mempertahankan efisiensi dan produktivitas diri kita meskipun semuanya serba terbatas.

 

  1. Maulana – XLFL Batch 9

Halo Maulana, welcome to XLFL Family! Boleh tolong diceritakan seperti apa sih proses seleksi yang kamu lalui, khususnya saat semua ini berlangsung secara daring?

Wah, Thank you Kak! Untuk proses seleksi sendiri ada empat tahapan. Yang pertama adalah tahapan administratif, dimana kita diminta untuk menceritakan singkat pengalaman kepemimpinan kita selama berada di bangku kuliah. Tahapan selanjutnya adalah GMAT dan Listening test dimana kita diminta untuk merangkum beberapa poin pembelajaran dari podcast Deedee mengenai SMART Goals. Saya belajar banyak sekali nih dari tahapan ini.

Proses selanjutnya adalah LGD dan presentasi. Saat itu saya dan teman-teman menerima studi kasus mengenai sebuah masalah tertentu, yang kemudian solusinya kami diskusikan dalam grup. Lain halnya dengan LGD, pada saat presentasi kami diberikan kesempatan untuk melakukan brainstorming secara cepat terhadap satu topik hanya dalam dua menit. Setelah itu saya harus mempresentasikan hasilnya di depan evaluator. Tahapan terakhir yang harus saya lalui adalah interview. Menurut Maulana, saat interview ini rasanya seperti benar – benar berkomunikasi layaknya dunia profesional sehingga saya harus bisa mem-branding diri dalam waktu yang cukup singkat.

Challenge apa saja yang kamu hadapi selama proses seleksi? Bagian dari proses seleksi mana yang menurut kamu paling menantang?

Satu tantangan yang paling besar adalah untuk mengerjakan setiap fase secara extra miles. Sebelumnya, saya belum terbiasa mengikuti tes seperti ini sehingga menimbulkan rasa tidak percaya diri. Saya cenderung anxious setiap kali berhadapan dengan tantangan baru. Dalam proses seleksi ini, anxiety itu lebih cepat datang. Tapi saya tidak mau kalah, saya mencoba lebih gigih dan konsisten. Belajar dari pengalaman-pengalaman awardee XLFL dan juga dukungan yang diberikan oleh mereka, ditambah lagi dengan beberapa e-workshop dan e-UTH yang saya ikuti benar-benar menambah bekal untuk survive di setiap tahapan seleksi.

Untuk tahapan seleksi yang paling menantang adalah interview. Untuk menghadapi interview ini saya perlu belajar untuk menyampaikan ide dengan cara yang mudah dipahami, singkat, padat dan jelas. Selain itu, tahapan ini juga menjadi bagian paling banyak untuk menenentukan apakah saya layak atau tidak untuk menjadi bagian dari XLFL.

Bagaimana persiapan kamu menghadapi National Conference, khususnya saat momen pertama kamu di XLFL akan diadakan secara online?

Membangun chemistry di awal dengan tim yang sudah dibuat menurut saya sangatlah penting. Itulah sebabnya saya menginisiasi langsung gathering melalui Zoom sebanyak dua kali pertemuan. Pada pertemuan pertama, kami saling berkenalan. Pada pertemuan kedua, kami melakukan brainstorming bersama – sama dan bergiliran mempresentasikan ide dan keypoints yang kamu dapatkan dari sebuah kasus selama tiga menit. Kami tidak lupa juga untuk mendelegasikan tugas – tugas lainnya, seperti menjadi moderator, timekeeper, dan notulen. Overall benar – benar pengalaman yang menarik untuk saya dan teman-teman awardee Batch 9 lainnya.


Gimana teman-teman, menarik bukan pengalaman teman – teman XLFL? Semoga tahun 2021 yang akan datang, semakin banyak momen extra miles yang tercipta yang bisa sama – sama kita bagi dan dapat menjadi kesempatan untuk kita belajar lebih baik lagi. Semangat!

Sampai bertemu di Tahun 2021, XLFL Family!

Artikel ditulis oleh Veda Renata & Raudhatul Jannah – XLFL Batch 7