Menginspirasi dengan Saling Berbagi!

Words By Atsila Fitri Malik – XLFL B7 Bandung – Founder Bagi-bagi

“Menolong bisa dimulai dari diri sendiri melalui hal sederhana.” Kalimat tersebut terbukti dengan aksi yang dilakukan oleh Atsila Fitri Malik, XL Future Leaders Awardee Batch 7 yang mendirikan sebuah platform untuk menolong orang-orang  yang membutuhkan kebutuhan sehari-hari (makanan, baju, dll) melalui sebuah platform bernama “Bagi-bagi” (@official.bagibagi on instagram).

Platform Bagi-bagi didirikan pada Agustus 2018 lalu oleh Atsila yang awalnya secara pribadi suka bagi-bagi makanan setiap hari Jumat bersama orangtuanya di Jakarta. Saat harus merantau untuk berkuliah di Bandung, ternyata hal baik tersebut tidak hilang. Atsila tetap bagi-bagi makanan kepada orang yang membutuhkan dengan uang jajan yang ia sisihkan sendiri, “Jadi pas kuliah aku cuma bisa beli 2-3 bungkus aja karena duitku tidak cukup buat beli banyak.” Ungkap Atsila yang kemudian terdorong untuk mengajak teman-temannya ikut menyumbang untuk beli makanan orang-orang disekitar. Ternyata teman-teman Atsila juga merespon positif kegiatan tersebut sampai akhirnya tercetus ide untuk membentuk sebuah platform agar yang bisa ikut berkontribusi lebih luas lagi dilingkungan kampus Atsila.

“Nah selain itu alasannya juga ditambah karena banyaknya gerakan-gerakan sosial tapi terkadang hanya concern ke barang yang diberikan kepada orang yang ditujunya. Sehingga, dipatok biaya minimum jika mau donasi. Disitu saya berpikir, kenapa harus dipatok minimum ya? kenapa tidak dibebaskan saja? Dan kami ajak lebih banyak mahasiswa agar dengan rutin mendonasikan rejekinya sebesar 1rb/hari (minimal). Akhirnya dibuat “BAGI-BAGI” dengan concern utamanya itu untuk menumbuhkan kebiasaan berbagi pada mahasiswa kepada sesama”. Ungkap Atsila yang merupakan mahasiswa Manajemen Rekayasa IndustriInstitut Teknologi Bandung saat menjelaskan tentang latar belakang terbentuknya platform Bagi-bagi.

Sampai saat ini, Platform Bagi-bagi ini beroperasi di dua kota, yakni Bandung dan Jakarta. Koordinasi kedua daerah tersebut terpusat dan terkoordinir oleh Atsila sendiri selaku founder dari platform tersebut. Anggotanya juga bersifat volunteer dan bekerja secara sukarela tanpa paksaan dari pihak manapun dan murni hanya demi membantu sesama. Sekali berbagi biasanya platform ini memberikan makanan kurang lebih 100 box kepada mereka yang membutuhkan. Menariknya, gerakan ini tidak hanya memberikan makanan saja, terkadang project kami beda-beda tergantung masalah yang ada di lingkungan yang dituju. Sebagai contoh, platform Bagi-bagi pernah memberi 100 selimut untuk para homeless di sekitar Bandung, pernah juga memberikan mukena dan sarung ke beberapa Mushalla di Bandung yang alat ibadahnya sudah kurang layak, dan terakhir kami juga pernah berbagi jas hujan ke pedagang asongan keliling.

Atsila sendiri juga sangat setuju nih dengan kalimat “in this world full of problems, you have to be one of the solutions”. Karena menurutnya, masalah apapun itu jangan menyalahkan orang lain atau kondisi lingkungan, lebih baik menjadi bagian solusi dari permasalahan tersebut. Solusinya tidak harus besar, bisa dari hal kecil juga. So, are you ready to be part of the solutions?