Membangun Indonesia Dari Pinggiran

Bahar Sangkur (XLFL Batch 2) – Tim Nusantara Sehat XII

 

Halo Kak Bahar! Apa saja kesibukkan Kakak saat ini? Boleh diceritakan, Kak?

Saat ini saya ditugaskan oleh Kementrian Kesehatan bersama enam tenaga medis lainnya, yang terdiri dari perawat, bidan, sanitarian, ahli epidemiologi, ahli gizi, dan analisis laboratorium untuk 2 tahun pengabdian di pedalaman Sulawesi. Lokasi penugasan berada di Lembah Napu, tepatnya di Puskesmas Maholo, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Wilayah kerja kami termasuk dalam kategori sangat terpencil, rawan konflik bersenjata, dan daerah endemik penyakit “purba” schiscosomiasis (demam keong) yg di Indonesia hanya ada di wilayah kerja kami. Saya melakukan pengabdian di tempat ini karena saya ingin merealisasikan salah satu impian masa kecil saya, yaitu melakukan pelayanan kesehatan di beranda terdepan NKRI. Dan di bulan ini tepat satu tahun saya bertugas sebagai Tim Nusantara Sehat.

Dalam keseharian saya, kegiatan utama yang saya lakukan, yaitu melakukan pelayan kesehatan sebagai satu-satunya dokter di Kecamatan saya bertugas, memeriksa pasien, hingga mengunjungi pasien yang memiliki keterbatasan akses untuk menuju lokasi puskesmas. Selain itu saya diberikan amanah untuk memimpin tim Nusantara Sehat dan UKP (Upaya Kesehatan Perorangan) Puskesmas dalam melakukan kegiatan-kegiatan inovasi dalam percepatan penanganan masalah kesehatan. Dalam kaitannya dengan UKP Puskesmas, tahun ini kami memperoleh predikat Puskesmas Akreditasi Utama. Ini salah satu prestasi yang membanggakan untuk ukuran puskesmas di wilayah kerja sangat terpencil.

Kemudian untuk kegiatan Tim Nusantara Sehat sendiri, beberapa kegiatan yang kami buat salah satunya adalah GETAH (Gerakan Tanam Jahe) sebagai upaya pemanfaatan kearifan lokal dalam percepatan penurunan angka kejadian ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) yang dalam 5 tahun terakhir selalu menjadi penyakit terbanyak di wilayah kerja kami. Di tengah pandemi COVID-19 ini, saat ini kami sedang berkolaborasi dengan masyarakat desa untuk menggalakan Desa Siaga COVID-19 dengan pembentukan posko desa dan optimalisasi peran RT/RW, Babinsa, Babinkamtibmas dalam pencegahan dini COVID-19 masuk ke desa.

Bagaimana Kakak menghadapi tantangan dan beradaptasi dengan lingkungan yang sangat berbeda?

Cara yang utama adalah menerapkan pola pikir bahwa setiap tantangan dan krisis adalah tahapan untuk menjadikan diri kita insan yang lebih baik. Tanpa tantangan dan krisis maka diri kita tidak akan bisa berkembang. Kunci dalam beradaptasi dengan lingkungan baru adalah kita sebisa mungkin memahami serta menghormati budaya, adat, dan kepercayaan masyarakat di sekitar kita. Tidak meributkan perbedaan antara kita dan mereka, namun mencari persamaan-persamaan yang ada antara kita dan mereka. Sehingga di satu titik, kita akan bersyukur dapat mengenal keberagaman saudara sebangsa kita, yang merupakan salah satu anugerah Tuhan untuk Bangsa Indonesia. Di tempat saya melakukan pengabdian, saya dan tim saya dihadapkan dalam posisi yang serba terbatas, sehingga membuat kami terbiasa bersahabat dengan segala keterbatasan untuk memberikan yang terbaik demi menyehatkan Indonesia dari pinggiran.

Bagaimana pelajaran yang diberikan XLFL berperan dalam kegiatan yang kakak lakukan saat ini?

Pelajaran yang saya dapat ketika saya menjadi salah satu penerima beasiswa XLFL tentunya sangat bermanfaat dan berdampak bagi kegiatan saya saat ini. Beberapa pelajaran XLFL yang saya terapkan dan saya rasakan manfaatnya adalah critical thinking, elevator pitch, dan komunikasi efektif. Semua itu sangat membantu saya dalam memimpin tim dengan baik dan memberikan hasil yang maksimal.

Terkadang saya juga merasa kangen masa-masa pelatihan di XLFL dan ingin diulang lagi kalau bisa. Semua hal yang diajarkan di XLFL sangat bermanfaat dan menjadi bekal untuk kita kedepannya agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Jadi untuk teman-teman yang masih aktif di XLFL, nikmati saja prosesnya senyaman mungkin. Suatu saat pasti akan rindu masa-masa seperti ini.

Apa saja value yang Kakak pegang selama ini?

Kejujuran, integritas, dan kreativitas.

Apa pesan yang ingin Kakak sampaikan terkait tema “Together in Kindness” di Bulan Ramadhan ini?

Pesan saya sebagai tenaga medis dan seorang sahabat XLFL,

Wabah Covid-19 yang menjadi pandemic kesehatan global telah memengaruhi cara kita semua menjalani kehidupan sehari-hari. Tindakan kebaikan yang sederhana, seperti menelepon orang tua dari tanah rantau atau berbagi sebungkus makanan ke tetangga dapat membuat perbedaan besar bagi seseorang. Di masa yang tidak pasti ini, kita tahu satu hal yang pasti: kebaikan sekecil apapun itu sangat berarti.