“Jembatan” Pendidikan untuk Anak Indonesia!!

“Gerakan Anak Muda Produktif Indonesia (Gampi)”

Warm Interview with Family, Luh Rika – XLFL Batch 5. Berbicara tentang Anak Muda, tidak akan ada habisnya, Anak Muda Indonesia selalu saja punya banyak cerita hebat yang bisa dibagikan bersama semangat juangnya yang tinggi dengan cara kreatif untuk berkontribusi pada Negeri. Salah satunya adalah Luh Rika, Alumni XLFL Batch 5, yang membangun bangsa melalui “jembatan” pendidikan untuk anak muda Indonesia.

Yuk, simak obrolan hangat dengan Rika!

Hi Rika!! Welcome Back Home!! Apa saja aktivitasnya saat ini?

Wah, terima kasih sebelumnya. Saat ini aku sedang fokus di dunia bisnis, selain itu juga aktif mengajar, mengurus organisasi pengembangan diri bagi anak muda, yaitu Gerakan Anak Muda Produktif Indonesia (Gampi). Gampi adalah wadah untuk mengakomodasi dan mendorong Anak Muda Indonesia untuk tetap tumbuh secara produktif melalui kegiatan berbagi pengetahuan. Saat ini Gampi sudah memiliki Sukarelawan dan Anggota yang tersebar dari Sumatera, Jawa, Bali, dan Sulawesi.

Keren!! Kenapa Rika tertarik dengan Pendidikan Pengembangan diri pada Anak Muda?

Karena melalui pendidikan, aku bisa berkontribusi memberikan manfaat bagi masyarakat. Aku menemukan passion di bidang pendidikan. Selain berbisnis, aku selalu ingin berbagi manfaat dengan orang-orang disekitarku. Untuk bisa mendapatkan hal tersebut, aku mengekspresikannya dengan membentuk wadah untuk belajar dan berbagi pengetahuan bersama. Dengan begitu, bukan hanya aku yang berbagi pengetahuan, tapi juga belajar pengetahuan baru dari mereka.

Nah, dalam pendidikan itu tidak hanya tentang menjadi pintar. Menjadi pintar itu tidak sulit, namun untuk bisa mempraktikkan dalam bentuk nyata itu tidak mudah, apalagi dalam hal penguasaan Soft Skills. Aku ingin ada wadah untuk mengakomodasi hal tersebut secara praktek bukan teori.

Wah hebat! Kenapa sih Gampi harus berfokus ke Soft Skills?

Pada dasarnya, pendidikan itu sangat banyak ragamnya. Akademik dan non-akademik sama pentingnya, termasuk juga mempelajari hard skills dan soft skills. Ketika ingin membentuk organisasi yang tepat sasaran, kita harus melihat kebutuhan di “pasar”, target Gampi adalah Anak Muda dari rentang usia 18 – 25 tahun, yang berasal dari kalangan Mahasiswa dan Fresh Graduate. Mereka telah banyak mempelajari berbagai macam hard skills, namun tidak dengan soft skills. Soft skills itu tidak serta merta bisa didapatkan hanya dengan mencari kata kunci di Google, namun tercermin dalam sikap dari kebiasaan hari-hari. Berdasarkan pengalaman pribadi, hal tersebut aku peroleh dengan menjadi bagian dari kegiatan pengembangan diri bersama kalangan profesional, seperti di XL Future Leaders. Melalui privilege ini, aku ingin berbagi dengan mereka yang tidak mendapat kesempatan yang sama.

Awal mula terbentuk Gampi itu karena keresahan diri untuk berbagi pengetahuan dari privilege yang aku dapatkan saat menjadi partisipan di berbagai kegiatan pengembangan diri, salah satunya seperti saat menjadi Awardee XL Future Leaders. Setiap tahun ada jutaan fresh graduate yang bisa mendukung cita-cita Gampi untuk mengakomodasi seluruh Anak Indonesia untuk mendapatkan kesempatan belajar yang sama. Dengan adanya perubahan besar akibat pandemi Covid-19, seperti distance learning atau work from home membuka kesempatan bagi saya untuk meluncurkan Gampi…

Lalu, kegiatan apa sih yang disediakan oleh Gampi?

Gampi bertujuan untuk membangun dan meningkatkan kapabilitas Anak Muda Indonesia, dengan tumbuh secara produktif, dan kami mendefinisikan produktif sebagai bagian dari self-development. Saat ini ada dua bentuk kegiatan yang Gampi selenggarakan, yaitu Belajar Online Bareng (Boba) dan Curhatan Inspiratif (Curin).

Boba adalah kegiatan Webinar yang memfasilitasi anak muda Indonesia untuk mendapatkan akses pengetahuan dari para profesional muda Indonesia yang berpengalaman di bidangnya. Materi yang dibahas terkait dengan effective communication, decision making, thinking tools, sharing professional career, dan berbagai kegiatan pengembangan diri lainnya. Kemudian ada kegiatan Curin, dimana bentuk aktivitasnya adalah kumpulan tulisan terkait cerita pengalaman karir para profesional muda Indonesia. Nantinya tulisan ini akan diunggah pada website resmi Gampi, untuk kemudian dapat dibaca oleh seluruh anak muda Indonesia lainnya. Harapannya, di masa mendatang kami dapat mengakomodasi kegiatan dalam bentuk coaching atau workshop dengan konsep one-to-many agar bisa menciptakan dampak yang lebih luas.

Senang dan sangat termotivasi sekali mendengar cerita Rika, boleh dong bagi tips untuk bisa menjadi salah satu anak muda hebat seperti Rika..

Hahaha … Ada 3 hal utama yang harus dilakukan agar kita bisa tumbuh menjadi pribadi yang produktif dan menjadi hebat. Pertama, Know What You Need, dimana kita harus paham dengan kebutuhan yang kita perlukan. Hal ini dapat kita lakukan dengan melakukan riset sederhana terkait apa yang membuat kita nyaman dan senang saat melakukan kegiatan tersebut. Karena kalau kita tidak tahu apa yang kita butuhkan, justru akan menyulitkan kita dan akhirnya membuat kita semrawut dalam bekerja. Kedua, Able to Prioritize Things, setelah kamu tahu apa yang kamu butuhkan, saatnya membuat skala prioritas dari yang paling utama. Terakhir adalah discipline, dimana kamu harus mampu untuk menjadi pribadi yang mampu menjalankan komitmen dan konsistensi yang tinggi terhadap segala macam rencana pengembangan yang telah disusun.


Wah, hebat!!

Di bulan kita menyambut hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-75, ternyata banyak sekali anak muda Indonesia yang memiliki inisiatif hebat untuk membangun Negeri. Ini adalah salah satu kisah inspiratif dari salah satu Alumni XLFL. Nantikan kisah hebat dari para alumni XLFL lainnya!!

Stay Awesome, Fams!

Written by: XLFL Batch 7, Andra Alfarisz.