5 Tips Melestarikan Bahasa Indonesia, Yuk Mulai Dari Kita!

Ketika sedang bersama teman sebaya, sering terucap kalimat dengan Bahasa Indonesia yang mixed dengan Bahasa Asing. Hal ini bisa terjadi karena berbagai faktor seperti lingkungan, media yang ditonton, atau bahkan salah satu cara agar seseorang dapat terbiasa dengan bahasa asing yang sedang dipelajari. Namun, sebagai Warga Negara Indonesia, merupakan sebuah keharusan kita untuk tetap menjaga Bahasa dan Budaya negeri ini.

Ini dia 5 tips yang bisa kita lakukan.

  1. Membiasakan Diri dengan Gaya Bahasa Baku
    Dalam percakapan dengan teman sebaya, kita bisa menggunakan bahasa nonformal untuk menimbulkan kesan santai dan enak untuk didengar. Suasana terasa berbeda ketika menggunakan bahasa baku. Kesan yang akan ditimbulkan menjadi seperti diskusi yang terstruktur untuk membahas sesuatu yang penting. Di dunia profesional, kita akan banyak berjumpa dengan penggunaan bahasa baku.

    Piawai dalam Bahasa baku nantinya akan membantu kamu dalam kegiatan formal di masa depan. Presentasi akan terlihat lebih meyakinkan, surat dan dokumen akan terlihat profesional, dan masih banyak lagi.

 

  1. Memperbanyak Kosakata
    Ketika membaca jurnal ilmiah, artikel koran, atau blogspot di internet, tidak jarang kita menjumpai kata yang tidak sering kita dengar. Minimnya pemahaman terhadap suatu kata yang kita baca akan berdampak pada kegagalan dalam memahami bacaan secara menyeluruh. Apalagi ketika kita sedang berada dengan forum tertentu yang sering menggunakan istilah khusus dalam kegiatannya.

    Memiliki kosakata yang luas akan memaksimalkan karya tulismu untuk lebih ekspresif ketika dibaca. Akan menjadi pertanyaan bagi pembaca apabila terdapat pengulangan kata yang terlalu sering dalam satu paragraf. Kamu bisa mulai melatih hal ini dengan sering membaca dan menuangkan kembali apa yang didapat kedalam sebuah tulisan.

 

  1. Mendalami struktur kalimat dan penggunaan kata
    ‘Dibalik’ dan ‘Di Balik’

    Terlihat hampir sama, namun ternyata kedua kata ini memiliki makna yang berbeda. Apabila kata ‘Di’ digunakan sebagai imbuhan, maka menandakan bahwa kata tersebut adalah kata kerja. Lain maknyanya untuk penggunaan ‘Di’ yang dipisah, digunakan untuk menunjukkan tempat (contoh: di rumah), waktu (contoh: di Hari Sabtu), atau bisa sebagai kata sandang dalam menjelaskan tempat (Contoh: di antara).

    Penggunaan struktur kalimat dan kata yang baik akan memudahkan seseorang dalam memahami apa yang ingin disampaikan. Mulai biasakan dirimu dengan hal kecil seperti membalas pesan seseorang dengan kalimat dan kata yang benar.

 

  1. Mengetahui Perkembangan Bahasa Baru
    Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, akan muncul juga berbagai istilah dan jargon Bahasa Indonesia yang baru. Apalagi dengan bantuan media sosial, hal yang terlihat biasa saja bisa menjadi viral. Mager, julid, ambyar, yang biasanya dilontarkan oleh anak muda Indonesia, telah terdaftar di KBBI saat ini.

    Tetap update dengan istilah-istilah yang baru terdengar ini juga salah satu upaya untuk membudayakan bahasa. Produk kata yang baru tetap akan muncul kedepannya seiring berjalannya waktu. Tertinggal dengan tren bisa menjadi salah satu penyebab kita ketinggalan informasi.

 

  1. Diskusi dengan Teman, Kolega, atau Kerabat
    Salah satu cara kita dalam menggunakan Bahasa Indonesia adalah dengan mengucapkannya langsung. Tetapi, apa yang biasanya kita ketahui belum tentu dapat kita jelaskan dengan efektif kepada lawan bicara. Kesalahan dalam penyampaian berpotensi menimbulkan misinformasi dan akan fatal apabila merupakan sesuatu yang penting untuk diketahui.

    Komunikasi yang efektif dapat kita asah dengan berbicara dengan orang di sekitar kita. Cobalah untuk membawa topik favoritmu sebagai pembuka dan tanyakan tentang pendapat mereka. Usahakan agar roda percakapan terus berputar dan tidak kaku. Nantinya, kamu akan lebih mudah untuk mengekspresikan dirimu karena intensitas bicara yang tinggi sebelumnya.


Berbahasa Indonesia merupakan hal yang tidak dapat kita pisahkan sebagai bagian dari negeri ini. Hanya saja lingkungan tempat kita beraktivitas akan mempengaruhi gaya berbicara satu sama lain. Namun, hal ini tidak bisa kita jadikan alasan untuk tidak melestarikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu. Dengan memulai langkah kecil tadi, kamu sudah berkontribusi agar bahasa kita tetap terjaga.

“Tanpa mempelajari bahasa sendiri pun orang takkan mengenal bangsanya sendiri”
― Pramoedya Ananta Toer

Ditulis oleh Muhhamad Hafizh Mushawwir- XL Future Leaders Batch 7